KATA PENGANTAR
Puji
Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam ,disamping itu penyusun berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya agar dapat mengetahui tentang
Tata Cara Pengurusan Jenazah yang Benar.
Penyusun juga ingin
megucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Drs. H Tri Sugiharto selaku
pelindung .
2.
Bapak Tukiyo S.pd I selaku guru
pembimbing .
3.
Semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini .
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna , oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran dari
pembaca sehingga dalam pembuatan makalah lainnya menjadi lebih baik lagi.Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin Ya Rabbal Alamin.
Kalasan , 24 Mei 2012
Penyusun
Dwi Ayu Savitri
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………… 1
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………2
Menghadap
orang sakit/sakaratul maut……………………………………………………. 3
Disyariatkan
bagi orang yang sakit ………………………………………………..……….. 4
Adab menjenguk orang
sakit……………………………………………………..…………. 4
Tanda-tanda sakaratul
maut……………………………………………………..….……… 5
Hal yang dilakukan terhadap orang yang
sakit……………………………………………. 5
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan Saat kematian………………………………….. 6
Memandikan Jenazah ……………………………………………………………………….
8
Mengkafani
jenazah…………………………………………………………………….…….9
Menshalatkan
jenazah………………………………………………………………………..9
Mengubur jenazah………………………………………………………………………..….14
Tadzkirah………………………………………………………………………………….....
15
Macam-macam mati sahid………………………………………………………………….
16
Ta’ziah…………………………………………………………………………………..…… 17
Ziarah Kubur……………………………………………………………………...…..……..
17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….…18
Secara
Umum tata pengurusan jenazah di bagi menjadi:
1 . Menghadapi orang sakit / sekaratul maut
2 . memandikan jenazah
3 . Mengkafani jenazah
4 . Menshalatkan
jenazah
5 . Mengubur jenazah
6. Takziah dan ziarah kubur
A.Menghadap orang sakit/sakaratul
maut
Keutamaan menjenguk orang yang sakit :
1.
Hak & kewajiban sesama muslim
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ : اِنَّ
رَسُولُ اللهِ صلعم قَالَ :
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ :
رَدُّالسَّلاَمِ , وَعِيَادَةُالْمَرِضِ , وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ ,
وَاِجَابَةُ الدُّعْوَةِ , وَتَشْمِيْتُ
الْعَاطِسِ / رواه البخارى ومسلم
Artinya : Abu Hurairah menerangkan : Bahwa Rasulullah s a w bersabda : Hak orang atas orang muslim lainnya ada lima : menjawab salam , mengunjungi orang sakit ,
mengantar jenazah , memenuhi undangan dan mentasymit ( mendoa ‘akan )
orang bersin .
2. Mendapatkan permohonan ampun & keselamatan dari Malaikat.
B.
Disyariatkan bagi orang yang sakit :
1. Ridho
dan Sabar terhadap ketentuan Allah. Yang dimaksud dengan sabar adalah menahan jiwa
dari penderitaan, menahan lisan dari mengumpat, serta menahan anggota tubuh
dari merusak atau merobek-robek pakaian dan yang semisalnya.
2.
Berbaik sangka kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
3.
Memiliki rasa takut & harap. Takut
akan hukuman Allah karena dosa-dosanya dan mengharapkan rahmat Rab-nya.
4.
Sekalipun berat penderitaan, tidak boleh
mengharapkan kematian.
5.
Memperbanyak taubat dan memohon ampunan
6.
Diharamkan berobat dengan sesuatu yang
dapat merusak aqidah, seperti menggantungkan jampi-jampi yang mengandung
kalimat syirik/nama-nama asing. Berobat kepada dukun dan sejenisnya.
7.
Dianjurkan berobat dengan ruqyah yang
disyari’atkan, seperti ayat-ayat al-Qur’an dan do’a-do’a dari Nabi. Ibnu Qayyim
berkata:’Yang termasuk pengobatan paling tepat adalah melakukan kebaikan,
berzikir, dan berdo’a juga tunduk kepada Allah dengan taubat.
8.
Dibolehkan berobat dengan obat-obat yang
mubah.
9.
Bila ada hak yang harus ditunaikan, maka
sampaikanlah kepada teman atau saudaranya bila hal itu memudahkannya, namun
bila tidak maka berwasiatlah.
10.
Menulis wasiat.
C. Adab menjenguk orang sakit
1.
Duduk di samping kepalanya.
2.
Menanyakan keadaannya.
3.
Menanyakan keinginannya.
4.
Mengusap tubuh yang sakit dengan tangan
kanan.
5.
Mendoakannya.
6.
Mengunjungi yang sakit bisa dilakukan
kapan saja.
D.Tanda-tanda sakaratul
maut
1. Terbelalak
& terbaliknya mata, karena mata mengikuti arah ruh ketika keluar dari
jasad.
2. Berubahnya
batang hidung ke kanan atau ke kiri.
3. Berpautnya
betis antara satu dengan yang lainnya.
4. Turunnya
rahang.
5. Jantung
atau nadi berhenti berdetak.
6. Terlepasnya
persendian tulang.
7. Kulit
menjadi tegang terutama di bawah ketiak.
8. Suhu
tubuh menjadi dingin seluruhnya.
9. Tubuh
menjadi keras & kaku terutama jika mayit telah meninggal cukup lama.
10. Perubahan
dalam bau.
11. Hilangnya
tanda hitam pada mata, terutama pada mayit dewasa.
• Apabila seseorang mati mendadak, maka
tunggulah sesaat hingga muncul tanda-tanda tersebut. (minta bantuan
dokter/ahli)
•
Benar-benar memastikan tanda-tanda yang sudah ada.
E. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan terhadap orang yang sakit/sakaratul
maut :
1. menghibur dengan membesarkan hatinya
2. menalkin / membimbing dengan bacaan
kalimah tauhid
3. meminta agar bersabar
4. memberikan pelajaran dengan tidak boleh
mengharapkan kematian,tetapi boleh berdo‘a
sebagai mana H R Bukhari dan Muslim :
اَللّٰهُمَّ اَحْيِنِيْ مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ
خَيْرًالِى وَتَوَفَّنِيْ اِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًالِى
Artinya : Ya Allah ,
hidupkanlah aku jika memang baik bagiku , dan matikanlah aku jika
memang itu baik bagiku .
5. Orang yang sakit
parah boleh dibacakan surat Yasin ( HR
Abu Daud , Ibnu Majah dan
Ahmad )
6.
Orang yang sakit parah ( hampir meninggal boleh
dihadapkan kearah kiblat ) H R Al Hakim
dan Baihaqi : “ bahwasanya ketika Nabi SAW ketika sampai ke Madinah beliau
menanyakan seorang yang bernama Al Bara bi Ma’rur , Jawab yang hadir ,
Ia sudah meninggal dan mewasiatkan
sepertga hartanya kepada engkau dan mewasiatkan pula supaya ia dihadapkan ke
kiblat apabila ia sakit parah , kata
Rasulullah SAW : Betul pendapatmu “
F. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan Saat kematian
1.
Memejamkan mata , mengatupkan mulutnya , menyedekapkan
tangannya serta menyebut – nyebut kebaikannya
2.
Mendo’akannya dan memintakan ampun
3.
Menutup seluruh badannya dengan kain yang ringan ,
jika tidak sedang ihram haji atau umrah , jika sedang ihram haji atau umrah
maka kepala dan wajahnya tidak di tutup
4.
Boleh mencium wajahnya
5.
Segera mengurus hutang - hutangnya
Apabila sudah datang waktu kematian, maka
kematian itu akan tiba juga , sebagaimana firman Allah dalam QS Yunus : 49.
اِذَا
جَآءَ اَجَلُهُمْ فَلَ يَسْتَأْ خِرُوْنَ سَا عَةً وَّ لاَ يَسْتَقْدِ مُوْنَ /
يونس : 49
Artinya : “ Apabila telah datang
ajal mereka , maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun , dan
tidak (pula) dapat diajukannya ”
Haram melakukan perbuatan niyahah ( meratap ) ketika ada musibah kematian , adapun yang termasuk niyahah yaitu :
1.
اَلصَّالِقَةِ : Wanita
yang menangis menjerit – jerit ketika kena musibah kematian
2.
اَلْحَالِقَةِ : Wanita
yang mencukur atau mengacak – acak rambut ketika kena musibah kematian
3.
اَشَّاقَّةِ : Wanita yang merobek – robek baju ketika kena musibah kematian.
G.Beberapa
Kewajiban Terhadap Jenazah
1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menshalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
1. Memandikan
Jenazah
Syarat Jenazah yang dimandikan :
a. Beragama Islam
b. Tubuh / anggota badan masih ada
c. Jenazah tersebut bukan mati syahid ( dunia
akherat )
Yang berhak memandikan jenazah
a. Jenazah laki-laki yang memandikan
laki-laki dan sebaliknya kecuali suami atau istri.
b. Jika tidak ada suami/istri atau mahram
maka jenazah ditayamumkan.
c. Jika ada beberapa orang yang berhak maka
diutamakan keluarga terdekat dengan jenazah
Cara memandikan jenazah
a. Jenazah ditempatkan di tempat yang tinggi
b. Diberi basahan
c. Bersihkan kotoran/najis
d. Bersihkan pada kuku, mulut dan gigi
e. Siramkan air ke seluruh tubuh dari atas ke
bawah
f.
Sabun dan siram kembali
g. Wudhukan, siram dengan air kapur barus
h. Memandikan jenazah disunnahkan tiga kali.
Syarat
– syarat yang memandikan
1. Islam
2. Berakal
3. Amanah
4. ‘Alim
5. Merahasiakan
2. Mengkafani
Jenazah
1.
Hendaknya kain kafan yang digunakan bagi
mayit laki-laki sebanyak tiga 3 (lapis). Sedangkan bagi wanita sebanyak 5
(lima) lapis terdiri dari sarung, ghamis, khimar, dan dua helai kain.
2.
Menggunakan kain yg bersih & baik
serta menutupi seluruh tubuh.
3.
Menggunakan kain yang berwarna putih.
4.
Memberikan wewangian
5.
Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan.
6.
Menaburi kain kafan dengan kafur.
7.
Hendaknya kain kafan yang terbaik
diletakkan di bagian atas.
3. Menshalatkan
Jenazah
Syarat-syarat shalat jenazah
a. Menutup aurat, suci hadats/najis dan
menghadap kiblat
b. Jenazah telah dimandikan
c. Letak jenazah di depan yang menshalatkan
kecuali shalat ghaib
Cara shalat:
1.
Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam
berdiri di hadapan kepala mayit jika laki-laki. Jika mayitnya perempuan, maka
imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di belakang imam.
•
Disunnahkan membuat tiga shaf (barisan).
•
Disukai yang menshalatinya jama’ah yang
banyak
•
Jika mayitnya anak laki-laki &
perempuan, maka posisi imam berdiri seperti pada posisi mayit wanita dewasa.
•
Tidak mengapa bagi Imam meberitahukan
jenis kelamin mayit kepada makmum, agar dapat berdo’a sesuai dengan kata
gantinya.
2.
Imam bertakbiratul ihram dengan
mengangkat kedua tangannya, kemudian meletakkan tangan kanan di atas tangan
kiri di atas dada. Kepala menunduk & pandangan tertuju kepada tempat sujud.
3.
Berta’awudz, membaca basmallah, tidak
membaca do’a iftitah, membaca surat al-fatihah. Semuanya dibaca secara sir
(pelan).
4.
Imam takbir yang kedua seraya mengangkat
tangan kemudian membaca shalawat.
5.
Kemudian bertakbir yang ketiga sambil
mengangkat tangan terus berdo’a bagi sang mayit.
Keterangan
:
a. Lafal lafal niat mewudhukan jenazah
- Lafal niat mewudhukan jenazah laki – laki
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهٰذَا الْمَيِّتِ
لِلّٰهِ تَعَالَى
- Lafal niat mewudhukan jenazah perempuan
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهٰذِهِ
الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
b. Lafal lafal niat memandikan jenazah
- Lafal niat memandikan jenazah laki – laki
نَوَيْتُ
الْغُسْلِ لِهٰذَا الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
- Lafal niat memandikan
jenazah perempuan
نَوَيْتُ الْغُسْلِ لِهٰذِهِ الْمَيِّتِ
لِلّٰهِ تَعَالَى
-
Lafal
niat mentayamumkan jenazah
نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ عَنْ تَحْتِ قُلْفَةِ
هٰذَا الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya
: Saya niat tayamum untuk menggantikan membasuh dibawah ini jenazah
karena allah ta ‘ala .
c. Lafal lafal niat shalat jenazah
1. untuk jenazah laki laki Satu
اُصَلِّى عَلَى هَذَا اْلمَيِّتِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا
لِلَّهِ تَعَالَى
2. untuk jenazah laki
laki dua
اُصَلِّى عَلَى هَذَيْنِ اْلمَيِّتِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ
مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
3. untuk jenazah banyak
اُصَلِّى عَلَى هَۤؤُلاَءِاْلمَوْتَى
اَرْبَعَ
نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالى
4.untuk jenazah
perempuan Satu
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ اْلمَيِّتَةِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ
مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
5. untuk jenazah ghoib ( imam )
اُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ اْلغَائِبِ (فُلاَنْ) اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ
اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
6. untuk jenazah ghoib ( makmum )
اُصَلِّى عَلَى مَنْ صَلىَّ عَلَيْهِ اْلاِمَامُ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ
مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
d . Lafal doa setelah takbir ke 3
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ
وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْ خَلَهُ وَاجْعَلِ
الْجَنَّةَ
مَثْوَاهُ
“ Ya Allah , ampunilah dia , berilah kasih (rahmat ) padanya , berilah maaf padanya ,
muliakanlah kedatangannya ( tempatnya ) , lapangkanlah pintu masuknya ( kekubur
) dan jadikanlah surga tempat kembalinya . “
e . Lafal do ‘a setelah takbir ke 4
اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِناَ بَعْدَهُ وَاغْفِرْ
لَناَ وَلَهُ
“Ya Allah , janganlah Engkau rugikan kami dari pada mendapat pahalanya ,
dan janganlah Engkau beri kami fitnah
sepeninggalnya , dan ampunilah kami dan dia . “
Penjelasan :
Ketika membaca do‘a dalam salat jenazah setelah takbir ke 3 dan ke 4
hendaklah bacaan dlamir ( kata ganti
orang ) disesuaikan dengan jenis jenazah tersebut ( laki – laki atau permpuan
), misalnya :
1. Apabila jenazahnya wanita maka dlamir ( kata
) hu ( هُ) diganti dengan dlamir ha ( هاَ )
2 . Apabila
jenazahnya dua orang maka dlamir ( kata ) hu ( هُ) diganti dengan dlamir huma
( هُمَا )
3
.
Apabila jenazahnya banyak maka dlamir ( kata ) hu ( هُ) diganti dengan dlamir
hum
( هُمْ )
4. Mengubur
Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di
panggul di atas pundak dari keempat sudut usungan.
Untuk mengubur jenazah sebaiknya disegerakan.
Cara mengubur jenazah
a. Membuat liang lahat sedalam 1,5 m, lebar
1m dan panjang 2,25 m
b. Di pemakaman jenazah dimasukkan ke liang
lahat dari arah kaki, diletakkan dengan posisi
miring menghadap
kiblat
c. Tali-tali pengikat kafan dilepas, pipi
kanan dan ujung kaki nempel di tanah
d. Menutup lahat dengan papan atau yang sejenis lalu ditimbun dengan tanah
e. Tanah ditinggikan satu jengkal, kemudian
diberi nisan ( tanda )
f. Jenazah didoakan untuk diberi ketetapan /
kekuatan iman.
H. Tadzkirah :
1. Ketika hendak melangkah pemberangkatan
jenazah atau memindahkan jenazah , atau
memasukkan jenazah
keliang lahat sunat membaca lafal
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ
“ Dengan menyebuat asma Allah
dan atas agama Rasulullah “
2 . Ketika menimbun jenazah sunah untuk menabur tanah tiga kali
dengan tiga cakupan
tanah disertai
membaca sebagian Surat Thaha ayat 55 sebagai berikut :
a.
cakupan
pertama ditaburkan diarah atas kepala jenazah dengan membaca مِنْهَا خَلَقْنَكُمْ artinya dari bumi Aku ( Allah )
menciptakanmu .
b.
cakupan kedua ditaburkan diarah atas badan jenazah dengan membaca وَفِيْهَا نُعِيْدُ كُمْ
artinya dan didalam bumi Aku ( Allah ) kembalikan kamu semua.
c.
cakupan ketiga ditaburkan diarah atas kaki jenazah dengan membaca
وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى artinya dan dari bumi Aku ( Allah ) keluarkan
kamu
semua ( kebangkitan kubur ) .
I.
. Macam – macam mati sahid
1. Sahid dunia akherat : orang yang terbunuh dalam peperangan melawan orang
kafir untuk meninggikan ( menegakkan ) agama Allah .
2. Sahid dunia : orang yang terbunuh seperti diatas
, tetapi bukan untuk meninggikan agama Allah, tetapi untuk mencari harta
rampasan , kemegahan dan lain sebagainya .
3. Sahid akherat : orang yang mati karena :
a. Teraniaya
b. Penyakit kolera
c. Penyakit perut
d. Tenggelam
e. Kebakaran
f. Melahirkan
g. Tertimbun reruntuhan
h. Menuntut ilmu
J. Ta’ ziah
1 . Pengertian : Ta’ziah adalah mengunjungi
keluarga yang meninggal agar :
a. terhibur
b. diberi keteguhan iman dan islam
c. diberi kesabaran dalam menghadapi musibah
d. serta mendo‘akan agar diterima amal
baiknya dan diampuni segala dosanya
2 . Hal – hal yang perlu diperhatikan bagi
orang yang berta’ziah antara lain
a.
memberikan bantuan moral / material
b.
menghibur keluarga yang kena musibah
c.
melaksanakan shalat jenazah atau mendo ‘akan
d.
menghantarkan kekubur
e. dilarang
bicara yang keras , bercanda , terutama mengatakan aibnya jenazah
3 . Secara garis besar orang yang berta’ziah
itu dinyatakan sempurna ta’ziahnya apabila
melaksanakan tiga hal yaitu .
a.
menghibur
b.
menshalatkan / mendo ‘akan
c.
mengambil i’tibar atau pelajaran
K. Ziarah kubur
1 . Ziarah kubur adalah mengunjungi makam
kaum muslimin atau muslimat .
2 . Cara atau urutan ziarah kubur
a. setelah sampai pintu gerbang kuburan
mengucapkan salam , sebagaimana hadis dari
Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad
sebagai berikut:
اَلسَّلاَ مُ
عَلَيْكُمْ اَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاِنَّا اِنْ شَاءَ ا لله ُ بِكُمْ
لاَحِقُوْنَ . نَسْأَلُ ا لله َ
لَناَ وَلَكُمُ اْلعَا فِيَةَ .
Artinya : “ Selamat sejahtera pada mukminin dan
muslimin yang ada disini , Kami insya
Allah akan
menyusul kamu . Aku mohon kepada Allah semoga kami dan kamu mendapat keselamatan
b. berdoa
( semoga diampuni dosanya dan diterima amal baiknya )
3. Tujuhan dan manfaat
ziarah kubur
a.
mengingatkan kematian
b. mengingatkan
kehidupan akherat
c. tidak
akan hanya memburu kehidupan dunia saja
d. mendo
‘akan ahli kubur
DAFTAR
PUSTAKA
·
www .kaahil .wordpress.com
·
Sayid
Sabiq : Fiqhus Sunnah…. Dll.
·
Syamsuri.2007.Pendidikan
Agama Islam untuk Kelas XI .Jakarta :Erlangga
·
Atika.TUNTAS.Pendidikan
Agama Islam untuk SMA/MA.Jakarta:CV.Graha Pustaka
·
Buku catatan